학술논문

Effektivitas penerapan metode pembelajaran siklus lima fase (learning cycle-5E) pada mata pelajaran akuntansi di SMK Shalahudin Malang / Sita Puspitasari
Document Type
Electronic Resource
Author
Source
Subject
1. AKUNTANSI - PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS
##rt.metadata.pkp.peerReviewed##
Language
Abstract
Metode pembelajaran siklus lima fase (learning cycle-5E) merupakan salah satu model pembelajaran yang mengacu pada teori konstruktivisme. Pembelajaran dengan metode siklus lima fase (learning cycle-5E) dapat mengembangkan atau memperkaya konsep-konsep yang telah dimiliki siswa sebagai bekal awal kognisinya. Belajar dengan metode pembelajaran siklus lima fase (learning cycle-5E) dapat membuat siswa aktif dan memungkinkan siswa belajar mandiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan metode pembelajaran siklus lima fase (learning cycle-5E) pada mata pelajaran akuntansi di SMK Shalahudin Malang. Efektivitas penerapan metode pembelajaran siklus lima fase (learning cycle-5E) diukur melaui aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian quasi eksperimental desin. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil pengambilan sampel didapat kelas 1Ak.A sebagai kelas eksperimen dan kelas 1Ak.C sebagai kelas kontrol, dimana kedua kelas tersebut sebelumnya mendapatkan pengajaran metode konvensional (ceramah dan tanya jawab). Analisis data meliputi analisis deskriptif menggunakan indikator persentase untuk menilai sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor) siswa, serta analisis hipotesis menggunakan independent-sample t test untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan metode pembelajaran siklus (learning cycle) dibandingkan metode pembelajaran konvensional pada mata pelajaran akuntansi.Analisis data beda rata-rata terhadap kenaikan rata-rata nilai (gain score) menunjukkan taraf nilai signifikansi 0,005 < 0,05 dan thitung (2,925) > ttabel (1,671) hal ini sesuai dengan pernyataan jika signifikansi < 0,05 dan thitung > ttabel maka H0 ditolak. Hasil penilaian sikap (afektif) menunjukkan hasil rata-rata nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh persentase berdasarkan aspek afektif yang dinilai untuk kerjasama dalam kelompok sebesar 96% dan 64,29%, keaktifan dalam kelompok s