부산대학교 도서관

Islamic education has given the biggest contribution to the almost of institutions, include of it is pesantren. Pesantren is the central of dakwah for creating umat’s cadre. This study examines the K.H. Imam Zarkasyi’s education concept and its implementation in Darussalam Bogor Islamic boarding school. To achieve these aims, analytic descriptive research was carried out, both by interview and observation. With this metodh found that Imam Zarkasyi’s concept of education was Islamic Teachers Training College (ITTC) with direct method that purpose the Islamic, knowledge, and civil orientation. The teacher’s qualification was paid attention to the quality and the social skills. The students, with boarding system are learning languages, islamic, and universes studys. Learning media focus on teaching aids. The community environment was heterogeneous, and the evaluation system was structured and tiered. The education system in Darussalam Bogor boarding school has the similarity with Imam Zarkasyi’s with some additional in education aims that seeking knowledge is worship in order the graduation has strong desire to continue his study to the higher. On the side of subject, the students study the Islamic classic book, recite shalawat, and ratib. Besides that, the teachers didn’t able to fully imitate. In management evaluation aspect didn’t able to evaluate the attitudes and ways of thinking
Pendidikan Islam telah memberikan kontribusi besar pada berbagai bentuk lembaga, termasuk pesantren. Pondok pesantren adalah pusat dakwah untuk mencetak kader umat. Penelitian ini mengkaji tentang konsep pendidikan K.H. Imam Zarkasyi dan implementasinya di pondok pesantren Darussalam Bogor. Untuk mencapai tujuan kajian ini, dilakukan penelitian desktiptif analitik dengan pengumpulan data melalui library research dan field research, baik dengan wawancara maupun observasi. Dengan metode ini ditemukan bahwa konsep pendidikan Imam Zarkasyi adalah sistem Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah (KMI) dengan metode direct method yang berorientasi keislaman, keilmuan, dan kemasyarakatan. Kualifikasi pendidiknya memperhatikan mutu dan kemampuan bersosialisasi. Peserta didik dengan kehidupan asrama, mempelajari materi dirosah lughowiyah, dirosah Islamiyah, dan dirosah kauniyah. Media pembelajaran berfokus pada alat peraga. Lingkungan masyarakat yang heterogen, dan evaluasi yang berjenjang terstruktur. Konsep pendidikan di pondok pesantren Darussalam Bogor memiliki kesamaan dengan konsep pendidikan Imam Zarkasyi, dengan beberapa tambahan pada tujuan pendidikannya, yaitu ibadah tholabul ilmi agar setiap alumni mempunyai semangat belajar ke jenjang berikutnya. Pada materi pendidikan santri dibekali pembelajaran kitab kuning. Pada kurikulum diadakan solawatan dan ratiban. Selain itu, perbedaan pendidik yang belum mampu meniru seutuhnya. Dari segi lingkungan, civitas Darussalam masih homogen. Pada aspek evaluasi, secara manajemen belum meramba hingga sikap dan cara berpikir