학술논문

OPTIMASI STERILISASI EKSPLAN DAUN EUKALIPTUS LEMON (Eucalyptus citriodora (Hook) K. D. Johnson) PADA KULTUR IN VITRO
Document Type
Electronic Resource
Author
Source
Subject
Q Science (General)
QK Botany
S Agriculture (General)
SB Plant culture
SD Forestry
Thesis
NonPeerReviewed
Language
Abstract
Eukaliptus lemon (Eucalyptus citriodora (Hook) K.D. Johnson) merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang berpotensi untuk dikembangkan. Perbanyakan eukaliptus lemon secara massa, terutama menggunakan kultur jaringan penting dilakukan karena ketersediaannya di alam yang terbatas. Keberhasilan kultur jaringan ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya sterilisasi. Adanya jamur, bakteri, dan terjadinya browning akan menghambat proses pengkulturan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode sterilisasi yang paling tepat untuk eksplan daun eukaliptus lemon. Penelitian dilaksanakan pada Februari – April 2023 di Laboratorium Kultur Jaringan, Universitas Andalas. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 taraf perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah serangkaian tahapan sterilisasi yang melibatkan pencucian eksplan dengan detergen, perendaman eksplan dalam larutan bakterisida, fungisida, Tween 20®, dan Bayclin, penggunaan povidone-iodine pada saat pemotongan eksplan, dan pencelupan dalam alkohol pada saat penanaman. Analisis data menggunakan uji ANOVA dan apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dengan perendaman dalam detergen selama 5 menit, diikuti dengan perendaman dalam 1 g/l bakterisida + 1 g/l fungisida + 2 tetes Tween 20® yang dishaker selama 30 menit, dan perendaman dalam Bayclin 10% (setara dengan 0.52% natrium hipoklorit) selama 10 menit merupakan perlakuan terbaik dengan persentase eksplan hidup 23.33%. Namun, semua perlakuan sterilisasi masih belum optimal yang ditunjukkan dengan eksplan masih mengalami browning yang cepat dan persentase eksplan hidup yang rendah, yaitu berkisar dari 6.67-23.33%. Kata kunci: atsiri, browning, perbanyakan, persentase hidup