학술논문

Sinkretisme: din ilahi sultan jalaluddin akbar sebagai media toleransi dan politik dinasti mughal 1560-1605 serta muatannya dalam pendidikan / Mas Rangga Yuda
Document Type
Electronic Resource
Author
Source
Subject
##rt.metadata.pkp.peerReviewed##
Language
Abstract
Sultan Jalaluddin Akbar sebagai penguasa Kerajaan Mughal di India memiliki konsep Din Ilahi sebagai bentuk Sinkretisme. Din Ilahi merupakan ajaran toleransi dan pluralisme agama yang menghendaki semua agama bersatu dibawah kepemimpinannya. Namun konsep Din Ilahi mendapat banyak kritik dan tantangan dari kalangan Islam khususnya dalam lingkup istana. Artikel ini bertujuan untuk memberikan sedikit gambaran mengenai Sinkretisme dengan konsep Din Ilahi dari Sultan Jalaludin Akbar. Artikel ini juga berusaha memotret bagaimana Konsep Din Ilahi sebagai pemikiran yang sinkretisme mendapat banyak kritikan dan tantangan dari kalangan Islam. Metode yang digunakan yaitu metode penelitian sejarah atau Historical Rresearch yang terdiri dari empat tahapan. Tahapan-tahapan tersebut yakni heuristik kritik sumber interpretasi dan historiografi. Hasil yang ditemukan adalah Din Ilahi tidak hanya sebagai sinkretisme keagamaan melainkan juga sebagai alat politik Sultan Jalaluddin Akbar dalam menyatukan setiap perbedaan kepercayaan di Dinasti Mughal. Din Ilahi pada ajarannya membuat sebagaian besar kalangan muslim terdiskriminasi. Din Ilahi dinilai telah mencederai ajaran Islam yang murni dengan mencampuradukkan berbagai ajaran agama.